Selamat atas kemenangan Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang memenangkan Kejuaraan Dunia 2013 di Guagzhou China

Senin, 22 Juli 2013

Junior Indonesia Yang Sangat Berprestasi, Jonatan Christie

Sifat Aslinya Beda Jauh dengan Arya

Jonathan Christie, pemeran Arya di film King, ternyata seorang pebulu tangkis muda potensial. Kemampuan bermainnya cukup menawan.


AROGAN, sombong, dan egois. Begitulah watak Arya, sosok bocah dari keluarga mapan di film King yang diperankan Jonathan Christie. Jonathan pun mampu memainkan peran itu dengan apik sehingga mengundang kegeraman penonton.

Dalam film besutan Ari Sihasale itu, Arya juga digambarkan sebagai bocah yang tidak disiplin. Arya sering terlambat berlatih. Karena sikapnya itu, Arya gagal masuk seleksi PB Djarum Kudus. Kendati dalam permainan, dia mampu tampil lebih bagus daripada Guntur, tokoh utama film King.

Dua kali Arya mampu mengalahkan Guntur. Tapi, nasib Arya berbanding terbalik dengan Guntur saat pengumuman seleksi. Arya tidak diterima, sebaliknya Guntur berhasil masuk PB Djarum.


“Banyak orang yang memandang saya sama dengan Arya di film. Padahal, aslinya saya tidak begitu lho,” kata Jonathan ketika berbincang dengan Jawa Pos di GOR Asia Afrika, Jakarta, akhir pekan lalu.

Sepintas dari apa yang dirasakan Jawa Pos, di GOR Asia Afrika saat itu, Jonathan memang bukan bocah yang tipikalnya seperti Arya. Bocah berusia 12 tahun tersebut adalah anak yang ramah. Jonathan tidak pelit tersenyum. Bahkan, putra pasangan Andreas Adi Siswa dan Marlanti Djaja itu dengan telaten memenuhi permintaan bocah-bocah yang meminta tanda tangannya.

Jonathan juga tidak segan berlari mengikuti langkah beberapa bocah yang mengajaknya berfoto bersama di tempat agak jauh dari tempatnya berdiri. “Papa sama mama selalu menekankan agar saya tidak sombong. Selain itu, saya diminta untuk disiplin kalau mau berprestasi di bulu tangkis,” ujarnya.

Jonathan selalu mengikuti nasihat orang tuanya. Dia juga berusaha untuk selalu baik kepada siapa pun. Jonathan selalu disiplin dalam menjalankan rutinitasnya. Terutama dalam berlatih bulu tangkis.

Latihan bulu tangkis? Ya, Jonathan memang menekuni bulu tangkis. Sehari-hari waktunya dihabiskan untuk bulu tangkis. Dua kali dalam sehari dia berlatih di klub Tangkas Jakarta. Latihan pagi mulai pukul 07.30-11.00 dan latihan sore pada pukul 15.00-17.00.


“Saya selalu berusaha tepat waktu untuk berlatih. Sebab, saya ingin serius di sini. Saya bercita-cita pada umur 16 nanti sudah bisa masuk pelatnas,” ucapnya mantap.

Kedisiplinan Jonathan tak hanya untuk urusan latihan di klub. Demi menjadi pebulu tangkis hebat, dia juga tidak pernah lupa untuk berlatih sendiri di rumah setiap pagi, tepatnya mulai pukul 05.30-06.30.

“Latihan di rumah itu untuk fisik. Saya selalu melakukannya setiap pagi,” ungkapnya.

Kedisiplinan Jonathan sedikit banyak telah membuahkan hasil. Dari sisi teknis, kemampuan bermainnya menawan, seperti yang diperlihatkan di film King.

Prestasinya pun cukup cemerlang. Di usianya yang belum genap 13 tahun, beragam gelar juara telah disabetnya. Baik itu di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.

Akhir pekan lalu, Jonathan berhasil menjadi yang terbaik di Milo School Competition (MSC) 2010 wilayah Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, dua gelar sekaligus direngkuhnya, yakni di tunggal pria dan ganda pria.

“Gelar ini merupakan penambah motivasi. Papa dan mama selalu mengingatkan bahwa saya harus terus belajar dan berlatih. Sebab, targetnya bukan di sini, tapi di masa nanti, yakni juara di tingkat dunia,” jelasnya.



________________________________________________________________________
 Sumber : https://www.facebook.com/pages/Jonatan-Christie-PB-TANGKAS-JAKARTA/220501091294867?sk=info
 

Senin, 01 Juli 2013

Perjalanan seorang Taufik Hidayat


Halo .. THLovers.. pasti kalian mengidolakan Atlit kebanggaan Indonesia ini kan? :D
 
Taufik Hidayat adalah seorang pebulutangkis asal Indonesia. Lahir pada 10 Agustus 1981. Taufik adalah anak kedua dari EnokDartilah dan ArisHaris. Saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Taufik adalah anak yang pemalu dan pendiam. Setelah duduk di bangku kelas 3 SD, Taufik bergabung dengan Klub SGS di Bandung Jawa Barat. Untuk itu setidaknya seminggu dua kali Opik harus bolak-balik Bandung - Pangalengan yang dengan  jarak sekira 40 km. Taufik Hidayat yang dinilai sangat potensial, kemudian masuk ke Pelatnas, meski peringkat nasionalnya hanya berada di urutan ke-9. Padahal saat itu, pemain-pemain yang biasanya masuk adalah peringkat 1, 2 dan 3. Taufik memenangkan turnamen pertamanya di saat Brunei Open 1998.Ia bertemu dengan Dong Jiong dengan skor 12-15, 15-3, 15-9. Prestasinya terus meningkat, di tahun berikutnya ia berhasil memenangkan kejuaraan Indonesia Open dan Sea Games. Di tahun 2000, prestasi Taufik Hidayat terus meningkat. Malaysia Open dan juga Kejuaraan Asia ia Menangkan. Taufik juga meraih emas pada Indonesia Open, 2001 Singapura Open, 2002 Indonesia Open, Taiwan Open, Asian Games, 2003 Indonesia Open.

Prestasi terbaik diraih pada tahun 2004 melalui Olimpiade Athena. Di Final, Taufik berhadapan dengan Shon Seung Mo dari Korea Selatan. Taufik tidak menang dengan mudah, Pertama ia sempat tertinggal dengan unggul Korea sampai 0-6. Dengan berhati-hati Taufik perlahan mencetak poin kemenangan 15-8 15-7. Sungguh prestasi yang luar biasa bagi Taufik. Dengan prestasi tersebut Mimpinya masih berlanjut, di Tahun 2005, ia Menjuarai Singapore Open dan juga Kejuaraan Dunia. Di Final W C Ia berhadapan dengan Lin Dan dengan skor 15-3 15-7. Dan juga Taufik menduduki Peringkat 1 Dunia. 

Tahun 2006 ia Menikahi Ami Gumelar dan mempunyai anak pertama pada 3 Agustus 2007 yg diberi nama Natarina Alika Hidayat. dan anak ke2 pada 11 Juni 2010 yang diberi nama Nayutama Prawira Hidayat


Tidak puasnya, Taufik kembali merebut Emas    Sea Games dan Kejuaraan Asia pada  tahun 2007, Juara Macau Open pada tahun 2008, Juara US dan India Open 2009, dan di tahun 2010 ia menjuarai Canada Open, Indonesia Grand Prix Gold , dan French Open Super Series. Tapi ditahun berikutnya Taufik hanya menjadi juara di India GPG 2011. Di tahun 2012, ia meresmikan tempat Olahraga miliknya yang diberi nama Taufik Hidayat Arena.


Pria kebanggaan Indonesia ini Mengakhiri karirnya di tahun 2013, tepatnya pada 16 Juni saat selesainya Indonesia Open. "Jangan lihat yang sekarang, Lihat juga awal, dan prosesnya" Ujar Taufik sebelum menyatakan dirinya sbg Pensiun. Motto nya adalah  Winning or lossing is a dynamic process of being a world class champion. Winning is a attitude and keeping it is a commitment.




Terima Kasih Taufik Hidayat, atas Prestasinya untuk Bangsa Indonesia selama ini :D
Thanks For Your Achievment :D






=======================================================================
Prestasi Taufik :
  • 1998: Juara Brunei Open
  • 1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games
  • 2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia
  • 2001: Juara Singapore Open
  • 2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
  • 2003: Juara Indonesia Open
  • 2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
  • 2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
  • 2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
  • 2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
  • 2008: Juara Macau Open
  • 2009: Juara US Open, Juara India Open
  • 2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS
  • 2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, perempat final 2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner - up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, Juara India Open Grand Prix Gold 2011
  • 2012: Semifinal MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON, Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Semi final Swiss Open 2012, Perempat final 2012 Yonex Australian Open GP Gold, Perempat final Yonex Sunrise India Open 2012, Perempat final YONEX Open Japan 2012


Follow My Twitter @ArvinMahardikaM 
Saya meminta maaf jika ada salah kata atau entri diatas ada yang tidak sesuai

Sumber : Wikipedia, Youtube, Facebook